Saya masih ingat pertama kali melihat foto iguana laut di sebuah majalah biologi saat masih sekolah. Jujur, saya sempat mikir, “Hewan apa lagi ini? Kok kayak campuran naga kecil sama kadal.” Wajahnya keras, kulitnya penuh sisik kasar, tapi yang bikin saya makin kaget, iguana ini ternyata hidup di laut. Bayangkan, reptil yang biasanya saya tahu suka berjemur di daratan, ternyata ada juga yang nyebur ke lautan buat cari makan. Dari situ, saya jadi penasaran banget dan mulai baca-baca tentang iguana .
Habitat Asli Iguana Laut

Iguana laut (Amblyrhynchus cristatus) bukan hewan sembarangan. Habitat aslinya cuma ada di Kepulauan Galápagos, Ekuador. Jadi kalau kamu kepikiran bisa lihat iguana di pantai Bali atau Lombok, itu cuma angan-angan aja. Mereka benar-benar endemik alias cuma hidup di satu wilayah itu. Wikipedia
Mereka biasanya tinggal di daerah pantai berbatu, tempat ombak deras menghantam karang. Dari situ mereka bisa dengan gampang nyelam dan mencari makanan berupa alga laut. Saya sempat baca, iguana laut bisa menyelam hingga 10 meter lebih hanya buat ngunyah alga di dasar laut. Gilanya lagi, mereka bisa tahan napas sampai 30 menit.
Kadang saya suka mikir, gimana cara tubuh reptil ini bisa adaptasi segitu ekstremnya. Kulit mereka tebal banget, warnanya hitam abu-abu supaya gampang nyerap panas matahari. Karena kan, setelah menyelam ke laut yang dingin, mereka butuh cepat-cepat hangat lagi. Makanya jangan heran kalau sering lihat iguana berjejeran di batu karang, berjemur sambil kelihatan “sangar”.
Mengapa Iguana Laut Sangat Dilindungi
Saya pernah iseng tanya di forum pecinta reptil, kenapa iguana laut sampai begitu dilindungi? Jawabannya sederhana: populasinya terbatas, habitatnya sempit, dan ancamannya banyak.
Pertama, karena mereka cuma ada di Galápagos, otomatis wilayah hidupnya sangat terbatas. Kedua, iguana ini sensitif banget sama perubahan lingkungan. Kalau air laut makin tercemar atau alga berkurang, mereka bisa langsung terdampak. Ketiga, predator alami maupun manusia bikin keberadaannya makin rawan.
Bahkan, saat manusia pertama kali datang ke Galápagos, iguana banyak diburu atau jadi korban hewan peliharaan yang dibawa pendatang, seperti anjing dan kucing. Belum lagi perubahan iklim yang bikin suhu laut berubah. Jadi jelas banget, hewan ini nggak bisa dianggap enteng.
Kalau menurut saya pribadi, melindungi iguana laut itu bukan cuma soal menyelamatkan satu spesies, tapi juga menjaga ekosistem laut di Galápagos. Mereka punya peran penting sebagai “pemangkas” alga, menjaga keseimbangan ekosistem karang. Tanpa mereka, bisa kacau.
Apakah Iguana Laut Bisa Dipelihara?

Nah, ini pertanyaan yang sering muncul, bahkan saya sendiri dulu sempat mikir, “Lucu juga kali ya kalau bisa punya iguana di akuarium besar.” Tapi setelah baca lebih dalam, jawabannya tegas: tidak bisa.
Ada beberapa alasan kenapa iguana laut nggak cocok dipelihara:
Habitat khusus. Mereka butuh lingkungan dengan ombak laut, karang, dan alga yang sesuai. Mustahil bikin ekosistem serupa di rumah.
Perlindungan hukum. Iguana laut masuk daftar hewan yang dilindungi internasional, jadi melanggar hukum kalau coba-coba ambil dari alam liar.
Kesehatan dan stres. Iguana laut gampang stres kalau dipindahkan. Banyak kasus hewan liar mati cepat ketika dipelihara manusia.
Saya sendiri pernah salah kaprah waktu dulu coba pelihara iguana hijau (iguana darat biasa). Awalnya semangat banget bikin kandang, kasih lampu UV, sampai beli makanan khusus. Tapi jujur, repotnya minta ampun. Apalagi pas ukurannya makin besar, saya kewalahan. Dari situ saya belajar: kalau iguana darat aja ribet, apalagi iguana yang habitatnya di alam liar ekstrem.
Jadi kalau kamu pecinta reptil, mending cukup kagumi dari jauh aja. Lebih aman, lebih etis.
Keberadaan Iguana Laut di Indonesia
Banyak orang masih salah paham, termasuk saya dulu. Saya kira iguana bisa ditemukan di beberapa pulau di Indonesia, soalnya negara kita kan kaya banget sama reptil. Tapi setelah cari info lebih detail, ternyata iguana nggak ada di Indonesia.
Yang ada di Indonesia biasanya jenis biawak, kadal, atau iguana darat hasil impor. Kadang di pasar hewan kita bisa lihat iguana hijau, iguana merah, atau jenis iguana lain yang populer jadi peliharaan. Tapi itu beda banget dengan iguana Galápagos.
Kalau mau lihat langsung, satu-satunya cara ya terbang ke Ekuador, terus nyebrang ke Kepulauan Galápagos. Itu pun harus ikut tur resmi karena wilayahnya dilindungi ketat.
Pelajaran yang Saya Petik
Dari pengalaman saya ngulik soal iguana laut, ada beberapa hal yang bikin saya mikir lebih dalam:
Alam itu luar biasa pintar. Bayangkan, reptil darat bisa beradaptasi jadi penyelam ulung di laut.
Nggak semua hewan cocok dijadikan peliharaan. Kadang rasa kagum kita harus dibatasi sama etika.
Perlindungan satwa itu serius. Kalau satu spesies punah, bisa jadi rantai ekosistem ikut rusak.
Saya juga jadi lebih sadar, Indonesia meskipun nggak punya iguana laut, tapi punya hewan-hewan eksotis lain seperti komodo, biawak, dan ular sanca. Jadi sebenarnya kita juga punya tanggung jawab yang sama untuk melindungi mereka.
FAQ tentang Iguana Laut
1. Apakah Iguana Laut Berbahaya?
Saya sempat mikir iguana laut itu serem banget karena tampilannya garang, gigi tajam, dan kulitnya kayak naga. Tapi kenyataannya, mereka nggak berbahaya untuk manusia. Gigitan mereka jarang banget terjadi, kecuali kalau merasa benar-benar terancam. Bahkan sebagian besar waktu, mereka lebih suka kabur atau cuma melotot datar sambil berjemur.
Kalau di Galápagos, banyak turis bisa foto bareng dari jarak dekat tanpa masalah. Jadi, tenang aja, iguana laut bukan predator.
2. Apa Makanan Utama Iguana Laut?
Ini bagian yang unik. Berbeda dengan reptil lain yang suka serangga atau daging kecil, iguana laut murni vegetarian. Mereka makan alga laut. Caranya? Mereka nyelam, menggigit alga di karang, lalu kembali ke permukaan buat berjemur.
Saya pernah lihat video dokumenter, seekor iguana laut bisa nyelam bolak-balik beberapa kali sehari cuma buat nyari makan. Rasanya kayak lihat kura-kura laut, tapi versi kadal yang sangar.
3. Seberapa Besar Ukuran Iguana Laut?
Ukuran iguana laut bervariasi. Yang kecil bisa sekitar 30 cm, sedangkan yang dewasa jantan bisa lebih dari 1,2 meter. Beratnya rata-rata 1–13 kg tergantung usia dan jenisnya. Kalau lihat dari jauh, bentuknya kayak naga mini yang lagi santai di batu.
Penutup
Iguana laut mungkin nggak sepopuler panda atau komodo, tapi kisah mereka tetap luar biasa. Dari habitat unik di Galápagos, sampai perjuangan mereka bertahan di tengah ancaman perubahan iklim, semuanya bikin saya makin kagum.
Kalau suatu hari ada kesempatan, saya pengen banget ke Galápagos buat lihat langsung barisan iguana laut yang berjemur di karang, sambil ingat perjalanan saya dari sekadar lihat foto di majalah sampai benar-benar paham pentingnya melindungi mereka.
Dan buat kamu yang juga suka reptil, pesan saya sederhana: cintai mereka dengan cara yang benar—dengan menjaga habitat dan tidak memaksakan mereka jadi hewan peliharaan.
Baca fakta seputar : Animal
Baca juga artikel menarik tentang : Badak Jawa: Mengenal Sang Raksasa Pemalu dari Ujung Kulon

