Kalau ngomongin soal aktor muda berbakat di Indonesia, nama Chicco Kurniawan itu nggak bisa dilewatkan. Jujur, saya pertama kali “jatuh hati” sama aktingnya pas nonton film Penyalin Cahaya. Awalnya saya nggak terlalu ngeh siapa dia, tapi makin lama, tiap adegannya bikin saya mikir, “Wah, ini orang total banget kalau main film.”
Saya mau cerita sedikit soal siapa sebenarnya Biography Chicco, kenapa namanya bisa meledak di dunia hiburan, sampai prestasi yang udah dia capai. Siapa tahu, cerita ini bisa jadi inspirasi buat kamu yang juga pengen terjun ke dunia akting atau sekadar penasaran sama dunia hiburan Indonesia.
Siapa Sebenarnya Chicco Kurniawan?
Chicco Kurniawan itu lahir di Jakarta, 16 Mei 1994. Jadi, kalau dihitung-hitung, dia sekarang udah masuk usia yang matang untuk seorang aktor—nggak terlalu muda, tapi juga belum tua. Dari penampilan, dia punya aura yang gampang banget disukai penonton: ramah, hangat, tapi bisa juga berubah jadi dingin kalau perannya menuntut Wikipedia.
Yang bikin saya kagum, Chicco bukan datang dari latar belakang keluarga artis besar. Dia membangun namanya dari nol, mulai dari peran-peran kecil di layar lebar dan serial, sampai akhirnya dipercaya memegang karakter utama di film besar. Ini beda banget sama beberapa artis yang langsung terkenal karena “keturunan” dunia hiburan. Chicco benar-benar mengukir jalannya sendiri.
Apa yang Membuat Nama Chicco Kurniawan Populer?
Kalau kita mau jujur, banyak aktor di Indonesia yang cakep dan berbakat, tapi nggak semuanya bisa dapet spotlight seperti Chicco. Nah, menurut saya, ada tiga hal yang bikin dia menonjol:
Pilihan peran yang cerdas
Chicco nggak asal ambil proyek. Dia sering pilih film atau serial yang punya cerita kuat. Penyalin Cahaya misalnya, itu kan film yang sarat pesan sosial dan bikin banyak orang mikir. Dia nggak cuma cari aman di genre romansa atau komedi, tapi juga berani ambil peran yang menantang mental dan emosinya.Totalitas akting
Ada satu adegan di film Dear Nathan: Thank You Salma yang bikin saya speechless. Cara dia menghidupkan emosi karakter terasa natural banget, kayak nggak lagi acting. Penonton jadi percaya sama ceritanya, dan itu nggak mudah dilakukan.Karisma di luar layar
Chicco punya gaya komunikasi yang kalem, nggak berlebihan, dan humble saat wawancara. Banyak penggemar suka sama kepribadiannya yang down-to-earth. Bahkan di media sosial, dia nggak terlalu lebay pamer kehidupan glamor.
Kehidupan Pribadi Chicco Kurniawan
Saya sempat baca beberapa wawancara yang nyeritain kalau Chicco itu orangnya cukup tertutup soal kehidupan pribadinya. Dia nggak terlalu sering umbar hubungan atau urusan keluarganya di media. Beda sama tren artis zaman sekarang yang sering banget update hal-hal personal di Instagram atau TikTok.
Tapi justru itu yang bikin dia makin menarik. Dia fokus di karier, nggak sibuk cari sensasi. Saya pribadi ngerasa, ini pilihan yang tepat buat aktor yang pengen kariernya panjang. Dunia hiburan itu keras, dan menjaga privasi adalah salah satu cara buat tetap waras.
Meski begitu, dari beberapa obrolan dan postingannya, kita bisa lihat dia punya ketertarikan besar sama dunia seni, musik, dan travelling. Dia pernah cerita kalau inspirasi berakting bisa datang dari momen-momen sederhana, kayak ngobrol sama orang asing di perjalanan.
Film yang Dibintangi Chicco Kurniawan
Nah, ini bagian yang seru. Chicco punya portofolio film yang cukup beragam. Beberapa yang paling dikenal antara lain:
Penyalin Cahaya (2021) – Film ini jadi tonggak penting dalam kariernya. Selain sukses besar di ajang penghargaan, perannya di sini bikin dia dapat banyak pujian kritikus.
Dear Nathan Series – Dari sini, banyak fans remaja mulai mengenal dia.
Kukira Kau Rumah (2022) – Film drama yang hangat tapi juga emosional.
Mariposa – Menunjukkan sisi aktingnya yang lebih ringan dan romantis.
Saya sendiri suka banget lihat dia di genre drama serius, tapi nggak menutup kemungkinan dia juga bakal keren di film action. Kalau suatu saat Chicco main film laga dengan koreografi fight yang intens, kayaknya bakal seru banget.
Prestasi dan Pencapaian Chicco Kurniawan
Bicara soal prestasi, Chicco udah membuktikan kalau kerja kerasnya bukan cuma disukai penonton, tapi juga diakui dunia perfilman. Salah satu pencapaian besarnya adalah memenangkan Piala Citra untuk Pemeran Utama Pria Terbaik di Festival Film Indonesia 2021 lewat Penyalin Cahaya.
Buat aktor muda, ini pencapaian luar biasa. Banyak senior yang butuh waktu puluhan tahun buat dapetin penghargaan sebesar itu. Selain itu, dia juga sering masuk nominasi di berbagai ajang film nasional.
Yang menarik, Chicco pernah bilang kalau penghargaan itu penting, tapi yang lebih penting adalah terus berkarya dan memilih peran yang berarti. Sikap seperti ini yang bikin saya yakin kariernya bakal panjang.
Keunikan dari Chicco Kurniawan
Kalau ditanya apa yang bikin Chicco beda dari aktor lain, menurut saya:
Dia nggak takut terlihat “jelek” di depan kamera kalau perannya menuntut. Banyak aktor yang masih menjaga image, tapi Chicco berani all-out.
Gestur tubuhnya natural banget di depan kamera. Ini biasanya cuma bisa dilakukan aktor yang punya jam terbang tinggi.
Punya chemistry kuat sama lawan mainnya, sehingga tiap adegan terasa hidup.
Kadang saya mikir, kalau Chicco ini lahir di Hollywood, mungkin dia udah masuk jajaran aktor papan atas sana. Tapi mungkin justru karena dia di Indonesia, kita bisa lihat karya-karya yang dekat sama kehidupan kita.
Tips Sukses Ala Chicco Kurniawan
Saya perhatiin, Chicco ini punya beberapa kebiasaan yang bisa ditiru kalau kamu mau sukses di dunia akting—bahkan di bidang lain sekalipun.
Pilih proyek yang punya makna
Dia nggak sekadar mau terkenal, tapi juga mau terlibat di karya yang punya dampak. Penyalin Cahaya contohnya, itu film yang bikin banyak orang ngobrol lagi soal isu kekerasan seksual di kampus.Belajar dari pengalaman dan lawan main
Chicco pernah bilang di salah satu wawancara, dia sering “mencuri ilmu” dari lawan mainnya. Nggak peduli mereka lebih senior atau seumuran, selalu ada hal baru yang bisa dipelajari.Tetap rendah hati walau sukses
Banyak aktor muda yang begitu dapet penghargaan, langsung jadi “besar kepala”. Chicco beda. Dia tetap kalem, nggak terlalu pamer, dan itu bikin fansnya makin sayang.Berani keluar dari zona nyaman
Saya salut banget waktu dia ambil peran yang jauh dari image awalnya. Nggak gampang loh, apalagi kalau penonton udah terbiasa lihat kita di satu tipe peran.
Peran yang Paling Membekas
Kalau buat saya pribadi, peran Chicco di Penyalin Cahaya itu nggak tergantikan. Dia memerankan Surya, seorang mahasiswa yang terjebak dalam situasi sulit, dengan lapisan emosi yang kompleks. Adegan dia mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi, sambil memendam perasaan bersalah, itu dalem banget.
Selain itu, di Dear Nathan: Thank You Salma, Chicco juga berhasil bikin penonton percaya kalau dia adalah sahabat yang siap pasang badan buat orang yang dia sayang. Chemistry dia sama pemain lain juga terasa natural, bukan dibuat-buat.
Oh iya, kalau kamu perhatiin, Chicco punya trik kecil: dia sering pakai ekspresi mata untuk “bercerita” tanpa dialog. Ini hal kecil, tapi efeknya luar biasa.
Tantangan yang Pernah Dihadapi
Saya bisa bayangin, perjalanan Chicco nggak mulus-mulus aja. Dunia hiburan itu keras, penuh persaingan, dan kadang orang berbakat pun harus menunggu lama untuk diakui.
Dari yang saya baca, awal karier Chicco nggak langsung diisi peran besar. Dia mulai dari peran pendukung, kadang cuma muncul beberapa menit di layar. Banyak yang mungkin nyerah di tahap ini, tapi dia bertahan.
Selain itu, ada juga tantangan mempertahankan kualitas akting di tengah jadwal syuting yang padat. Bagi seorang aktor, kelelahan fisik dan mental bisa berpengaruh besar. Tapi Chicco sepertinya punya cara untuk menjaga energinya—mungkin dengan menjaga pola hidup sehat dan punya waktu istirahat yang cukup.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Adinia Wirasti: Artis Cantik Penuh Bakat Yang Memotivasi 2025 disini