Saya ingat banget pertama kali nyicip udang black pepper itu di sebuah restoran seafood kecil dekat pelabuhan. Waktu itu niatnya cuma mau makan nasi goreng, tapi si pelayan bilang, “Coba deh udang black pepper kami, best seller!” Ya udah, karena penasaran, saya pesan satu porsi. Begitu datang, aromanya langsung nyerang hidung — campuran wangi lada hitam yang smoky, bawang putih, dan sedikit manis gurih.
Begitu saya gigit, daging udangnya kenyal, bumbunya meresap sampai ke sela-sela kulitnya. Sensasi Culinary lada hitamnya tuh bukan cuma pedas di lidah, tapi juga hangat di tenggorokan. Sejak saat itu, saya jadi kayak ketagihan.
Apa yang Membuat Udang Black Pepper Disukai?
Menurut saya, ada beberapa alasan kenapa udang black pepper selalu punya fans setia Cookpad:
Perpaduan rasa unik: Lada hitam punya aroma pedas hangat yang beda dari cabai, bikin rasanya lebih “berkelas” dan nggak cuma pedas doang.
Tekstur udang: Udang yang dimasak pas, apalagi segar, punya tekstur kenyal dan manis alami yang cocok banget sama bumbu lada hitam.
Bisa dinikmati semua usia: Nggak kayak sambal super pedas, lada hitam itu pedasnya lebih lembut, jadi anak-anak atau orang yang nggak kuat pedas tetap bisa menikmati.
Fleksibel: Bisa dimakan bareng nasi putih hangat, nasi goreng, atau bahkan roti.
Saya pribadi suka makan udang black pepper pakai tangan langsung, biar bisa ngupas kulitnya sambil nyicip bumbunya yang nempel di jari. Sensasi itu yang bikin makan jadi lebih “hidup”.
Cara Menikmati Udang Black Pepper
Kalau mau benar-benar menikmati udang black pepper, saya punya trik kecil:
Pilih udang yang fresh – cirinya kulitnya masih bening dan kepala nggak lepas.
Nikmati bumbunya dulu – sebelum makan dagingnya, saya suka “nyeruput” sedikit bumbu di kulitnya. Rasanya nendang banget.
Makan selagi panas – kalau udah dingin, aroma lada hitamnya berkurang dan tekstur udang jadi agak keras.
Pakai nasi hangat – pedas hangat lada hitam + nasi putih pulen = kombinasi sempurna.
Resep Udang Black Pepper ala Rumahan
Kalau mau bikin di rumah, ternyata nggak sesulit kelihatannya. Ini versi resep yang biasa saya pakai:
Bahan-bahan:
500 gr udang segar, buang sungut dan bersihkan
1 buah bawang bombay, iris tipis
3 siung bawang putih, cincang
3 sdm lada hitam, tumbuk kasar
2 sdm saus tiram
1 sdm kecap asin
1 sdm kecap manis
1 sdt gula pasir
2 sdm margarin atau butter
Sedikit air
Garam secukupnya
Cara membuat:
Panaskan margarin di wajan, tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum.
Masukkan udang, aduk cepat sampai berubah warna.
Tambahkan lada hitam, saus tiram, kecap asin, kecap manis, dan gula.
Aduk rata, tambahkan sedikit air, masak sampai bumbu meresap dan kuah mengental.
Sajikan panas-panas bersama nasi putih.
Tips saya, jangan masak udang terlalu lama. Cukup sampai warnanya oranye cerah biar dagingnya tetap juicy.
Review Pribadi Tentang Udang Black Pepper
Kalau dibandingkan dengan olahan udang lain seperti udang asam manis atau udang goreng tepung, udang black pepper punya karakter yang lebih “dewasa” rasanya. Bumbunya tajam, aromanya khas, tapi tetap ada manis gurih yang bikin nagih.
Setiap kali saya makan di restoran seafood dan lihat menu ini, rasanya susah banget buat nggak pesan. Bahkan di rumah, udang black pepper jadi menu andalan kalau ada acara keluarga. Semua suka, dari keponakan sampai orang tua.
Sejarah Singkat Lada Hitam dalam Kuliner Asia
Kalau ngomongin udang black pepper, otomatis kita nggak bisa lepas dari bahan utamanya: lada hitam. Lada ini sudah dipakai di Asia sejak ratusan tahun lalu, terutama di India dan wilayah Asia Tenggara. Katanya, di abad ke-15, lada hitam bahkan disebut “emas hitam” karena harganya mahal dan jadi barang dagangan penting.
Di Indonesia sendiri, lada hitam banyak dibudidayakan di Bangka Belitung dan Lampung. Bedanya dengan lada putih, lada hitam punya aroma lebih tajam dan rasa pedasnya lebih dalam. Makanya cocok banget kalau dipadukan sama seafood, terutama udang, yang rasa manis alaminya bisa “ngimbangin” panasnya lada.
Saya pernah ngobrol sama tukang bumbu di pasar tradisional, dia bilang kalau lada hitam yang baru digiling selalu punya rasa lebih nendang dibanding bubuk kemasan. Sejak itu, saya jadi selalu tumbuk sendiri lada hitam pakai cobek batu biar aromanya nggak hilang.
Perbandingan Udang Black Pepper Restoran vs Rumahan
Saya pernah makan udang black pepper di beberapa restoran seafood terkenal, dan memang rasanya beda dibanding bikin sendiri di rumah. Restoran biasanya punya teknik memasak cepat dengan api besar, jadi bumbu langsung “nyatu” ke udang tanpa bikin dagingnya alot.
Tapi, masak di rumah punya keunggulan sendiri:
Bisa atur level pedas sesuai selera
Bisa pilih udang paling segar di pasar
Bisa tambah bahan lain seperti paprika, jamur, atau sedikit butter ekstra
Satu hal yang menurut saya paling terasa bedanya adalah tingkat kesegaran udang. Kalau di rumah, saya biasanya beli udang yang masih hidup dari pasar pagi, rasanya jauh lebih manis dibanding udang beku yang sering dipakai restoran besar untuk stok.
Tips Memilih Udang dan Lada Hitam Terbaik
Biar udang black pepper kamu nggak cuma “lumayan enak” tapi “gila enaknya”, bahan dasarnya harus top. Ini tips dari pengalaman saya:
Memilih Udang:
Pilih udang dengan kepala masih menempel kuat dan kulit bening.
Bau udang harus segar, bukan amis menusuk.
Kalau bisa, beli udang yang masih hidup dari tangki atau nelayan langsung.
Memilih Lada Hitam:
Pilih lada hitam butiran, jangan bubuk kemasan yang udah lama di rak.
Tumbuk atau giling sesaat sebelum dimasak biar aroma maksimal.
Lada hitam Lampung biasanya punya rasa lebih pedas tajam, cocok untuk pecinta sensasi panas di tenggorokan.
Cerita Lucu: Gagal Masak Udang Black Pepper
Jadi, pernah suatu hari saya mau pamer keponakan masak udang black pepper. Bahan semua udah siap, udang fresh, lada hitam baru tumbuk. Masalahnya, saya terlalu asik ngobrol di dapur sampai lupa matiin api pas lagi bikin bumbu. Akhirnya, bawang putihnya gosong dan rasanya pahit.
Keponakan saya makan sambil senyum, bilang “Enak kok om…” tapi matanya nggak bohong. Sejak saat itu, saya belajar kalau masak udang itu butuh fokus. Karena prosesnya cepat, kalau lengah dikit aja, bisa gagal total.
Variasi Menu Udang Black Pepper
Biar nggak bosan, saya kadang bikin variasi:
Udang Black Pepper Butter → tambah butter ekstra, rasanya lebih creamy dan cocok buat anak-anak.
Udang Black Pepper Pedas Cabai → campur lada hitam dengan irisan cabai rawit buat sensasi double pedas.
Udang Black Pepper Sayur → tambahkan paprika, buncis, atau brokoli supaya lebih sehat dan warnanya cantik.
Kenapa Saya Akan Selalu Suka Udang Black Pepper
Bagi saya, udang black pepper itu bukan sekadar makanan, tapi comfort food. Rasanya hangat, aromanya bikin rileks, dan proses makannya yang agak ribet (ngupas kulit) justru bikin momen makan jadi lebih seru, apalagi kalau bareng keluarga.
Setiap kali saya bikin atau makan udang black pepper, selalu ada perasaan “pulang ke rumah” walaupun makannya di restoran. Dan mungkin itu alasan kenapa hidangan ini punya tempat spesial di hati banyak orang.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Nila Asam Pedas: Resep Rumahan yang Bikin Lidah Ketagihan! disini