Gue inget pertama kali liat Gritte Agatha itu waktu nonton sinetron di TV pas zaman masih suka duduk bareng keluarga tiap malam. Muncul sosok cewek dengan gaya khas—santai, ekspresif, tapi tetap kelihatan punya karisma yang beda. Namanya Gritte Agatha. Waktu itu, gue belum begitu tahu dia siapa, tapi ada aura kuat banget dari cara dia bawa karakter.
Gritte Agatha lahir di Jakarta, dan mulai dikenal publik sejak perannya sebagai Mae dalam sinetron “Get Married The Series” yang diangkat dari film layar lebar sukses. Tapi kalau kita gali lebih dalam, dia bukan cuma sekadar aktris. Cewek ini punya banyak sisi menarik, dari dunia akting sampai YouTube, dari podcast sampai jadi sutradara film pendek!
Buat yang belum tahu, Gritte itu bukan cuma tampil di depan layar. Belakangan dia juga jadi content creator serius di YouTube. Channel-nya Gritte Agatha punya konten podcast “Gritte Buka Praktek” yang sukses banget. Dia ngobrol sama artis-artis, orang biasa dengan kisah luar biasa, dan sering banget bahas hal yang relate sama anak muda sekarang—dari masalah keluarga, cinta, sampai trauma masa kecil.
Itu salah satu alasan kenapa dia terasa deket banget sama penontonnya. Bukan cuma tampil buat populer, tapi kayak ngajak ngobrol bareng di ruang tamu. Natural.
Kehidupan Pribadi Gritte Agatha
Kalau ngomongin kehidupan pribadi, gue sempat salah kaprah. Dulu gue pikir dia tipikal artis yang glamor dan susah didekati. Tapi setelah nonton banyak kontennya dan denger dia cerita soal hidupnya, justru keliatan banget sisi rendah hatinya wikipedia.
Biography Gritte Agatha besar di keluarga Tionghoa yang cukup konservatif. Dalam salah satu podcast-nya, dia sempat cerita soal tekanan yang dia rasain sebagai anak perempuan, tentang ekspektasi keluarga, sampai perjuangan mencari jati diri lewat seni. Banyak juga momen dia terbuka soal masalah mental health yang pernah dia hadapi, dan itu bikin gue makin respect.
Dia juga sering ngasih tahu kalau nggak semua perjalanan kariernya mulus. Dia sempat down karena nggak dapet peran yang dia mau, atau karena karya film pendeknya kurang diapresiasi di awal. Tapi dia terus belajar, bahkan ngambil kursus tentang penyutradaraan dan produksi film.
Yang bikin gue salut, dia nggak malu ngomong kalau dulu sempat salah langkah atau punya insecurity. Buat gue, itu bentuk keberanian yang justru jarang dimiliki publik figur.
Satu hal yang paling menyentuh menurut gue adalah hubungan dia sama almarhum kakeknya. Di beberapa konten, dia cerita betapa dekatnya dia dengan sang kakek. Bahkan setelah kakeknya meninggal, Gritte Agatha bikin film pendek berdasarkan kenangan itu. Nggak semua orang bisa menjadikan kehilangan sebagai bahan karya yang menyentuh, tapi dia berhasil.
Mengapa Gritte Agatha Begitu Populer?
Nah, ini pertanyaan yang sering muncul, terutama dari teman-teman gue yang baru “kenal” dia lewat YouTube, bukan dari dunia sinetron. Jawaban singkatnya: karena dia autentik. Tapi tentu nggak cukup cuma itu.
Gritte Agatha punya paket lengkap yang jarang banget dimiliki banyak artis muda: dia bisa akting, nulis, directing, hosting, dan tetap punya personal branding yang kuat. Di tengah dunia hiburan yang penuh pencitraan, Gritte Agatha justru tampil apa adanya.
Kontennya di YouTube itu bukan cuma soal ngobrol ngalor-ngidul. Banyak yang dikurasi secara mendalam, dengan tamu-tamu yang kisahnya bisa menggugah. Kadang, gue nonton sambil nyiapin makan siang, eh malah jadi nangis karena ceritanya relate banget. Itu bukti kalau dia bukan cuma ngejar viewers, tapi pengen kasih ruang buat orang-orang menyuarakan cerita mereka.
Selain itu, Gritte Agatha punya gaya bicara yang nyaman didengar. Dia nggak menggurui, nggak terlalu sok dewasa, tapi juga nggak terlalu kekanak-kanakan. Cocok banget buat audiens usia 20-35an.
Oh ya, satu lagi. Dia sering banget mengangkat isu kesehatan mental, dan ini penting banget terutama di Indonesia yang masih kurang edukasi soal itu. Banyak fans yang bilang mereka merasa “diselamatkan” karena konten Gritte. Dan kalau udah nyentuh sampai titik itu, bisa dibilang popularitasnya bukan karena gimmick, tapi karena pengaruh positif yang dia bawa.
Gritte Agatha di Mata Fans
Jujur, komunitas fans Gritte tuh salah satu yang paling wholesome menurut gue. Mereka bukan tipe yang cuma suka karena wajah cantik atau karena viral. Kebanyakan dari mereka suka karena merasa didengar.
Gue pernah lihat satu komentar di videonya yang bilang, “Mbak Gritte, makasih ya udah kasih ruang buat cerita kayak gini. Rasanya saya nggak sendiri.” Dan itu bukan cuma satu dua komentar. Hampir setiap video podcast-nya dipenuhi komentar penuh empati. Bukan tempat untuk debat politik atau komentar negatif. Aneh ya? Tapi justru itu yang bikin nyaman.
Gritte juga sering balas komentar fans dengan tulus. Dia kasih ucapan terima kasih atau bahkan kadang repost curhatan fans di Instagram-nya. Jadi terkesan bukan ada tembok antara artis dan fans, tapi kayak teman ngobrol.
Dan yang paling keren menurut gue, dia nggak takut nunjukin sisi “rapuh” di hadapan publik. Fans bisa liat proses kreatifnya, kesalahan, bahkan ketakutan dia soal masa depan. Di zaman sekarang, transparansi kayak gini justru jadi nilai jual.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Sandrinna Michelle: Deretan Acara TV yang Mengukir Namanya di Dunia Hiburan disini