Saya masih ingat betul, waktu pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Pahawang. Matahari belum tinggi, tapi pantulannya di permukaan laut udah kayak lukisan hidup. Jernih banget. Sampai-sampai, dari atas perahu saya bisa lihat karang dan ikan warna-warni berenang santai di bawah sana. Kalau bukan karena saran teman kantor yang udah duluan ke sini, mungkin saya bakal terus berpikir kalau Bali atau Raja Ampat adalah satu-satunya destinasi laut yang ‘wah’ di Indonesia.
Ternyata saya salah besar.
Pahawang, yang terletak di Kabupaten Pesawaran, Lampung, ini kayak hidden gem yang belum terlalu ramai tapi udah punya semua syarat jadi destinasi wisata laut kelas dunia. Saya sendiri nggak nyangka akan sepede itu bilang, “Saya pengin balik ke Pahawang.” Tapi emang sebegitu nyantolnya.
🌊 Keindahan Pulau Pahawang: Gak Cuma Soal Air Jernih
Banyak orang bilang laut di Indonesia itu bagus, dan itu bener. Tapi travel di Pahawang, bagusnya beda. Airnya beningnya bukan main. Kalau kamu pernah lihat aquarium besar di mall yang isinya ikan laut, nah, bayangin kamu bisa berenang langsung di situ. Itulah snorkeling di Pahawang.
Pulau ini punya dua bagian: Pahawang Besar dan Pahawang Kecil. Dua-duanya sama-sama cantik, tapi pengalaman saya bilang Pahawang Kecil lebih “sepi” dan tenang. Cocok buat healing atau yang pengin ngilang sejenak dari kebisingan kota.
Pas saya datang, saya sempat snorkeling di spot yang namanya Cukuh Bedil. Astaga, saya sampai lupa waktu. Ikan-ikan warna-warni, karang yang sehat, bahkan ada Nemo di antara anemon! Saya sempat nyelutuk ke teman saya, “Ini bukan Indonesia ya? Kok kayak Maldives!”
Sunset di sini juga luar biasa. Warna jingganya menyentuh ujung air laut kayak lukisan cat air. Saya duduk diam aja di dermaga, sambil minum kopi sachet. Tapi rasanya kayak kopi terenak sedunia. Gak lebay. Karena suasananya yang bikin semua terasa lebih enak.
🧭 Mengapa Pulau Pahawang Dijadikan Pusat Wisata Laut?
Kalau kita lihat dari kacamata turisme, Pahawang itu punya segalanya:
Dekat dari Bandar Lampung (kurang dari 2 jam perjalanan via darat dan laut).
Biaya liburan relatif murah, cocok buat backpacker dan keluarga.
Punya potensi ekowisata yang kuat: snorkeling, diving, konservasi laut.
Infrastruktur wisata mulai berkembang pesat, tapi tetap mempertahankan nuansa alami.
Waktu saya ngobrol sama salah satu pengelola homestay, dia bilang banyak banget wisatawan lokal yang awalnya gak tahu Pulau Pahawang, sekarang malah jadi pelanggan tetap. Bahkan ada yang tiap tahun datang. Pemerintah daerah juga, katanya, mulai menaruh perhatian lebih ke sini. Udah ada beberapa pelatihan untuk warga lokal supaya bisa jadi guide wisata yang ramah lingkungan.
Menurut saya, ini langkah bagus. Tapi tetap harus hati-hati. Jangan sampai Pulau Pahawang jadi terlalu komersil dan kehilangan pesona alaminya.
⭐ Keunggulan Pulau Pahawang Dibanding Tempat Wisata Laut Lain
Saya udah ke beberapa pantai dan pulau di Indonesia. Tapi Pulau Pahawang punya beberapa poin plus yang bikin dia beda:
Murah Tapi Gak Murahan
Saya liburan 2 hari 1 malam dengan budget gak nyampe Rp1 juta udah termasuk transport, makan, sewa alat snorkeling, dan penginapan. Coba bandingin sama trip ke Gili atau Karimunjawa.Karang dan Ikan Masih Sehat
Banyak spot snorkeling yang belum rusak. Ikan juga gak takut sama manusia. Mungkin karena belum terlalu banyak wisatawan ‘nakal’ yang nginjek karang atau buang sampah.Warga Lokal Ramah dan Aktif
Homestay yang saya tinggali dimiliki keluarga asli Pulau Pahawang. Mereka bukan cuma nyediain tempat tidur, tapi juga jadi guide, koki, bahkan teman ngobrol yang asyik. Saya jadi tahu banyak tentang sejarah dan cerita lokal yang gak bisa kamu cari di Google.Dekat Tapi Berasa Jauh
Akses ke sini mudah banget. Tapi begitu nyampe, rasanya kayak jauh dari peradaban. Buat saya yang tiap hari kerja di depan layar, ini surga banget.
🐠 Wisata Seru yang Bisa Dilakukan di Pulau Pahawang
Saya sempat cobain beberapa aktivitas, dan semuanya worth it. Ini yang saya rekomendasikan:
Snorkeling di Taman Nemo
Spot ini jadi favorit saya. Ada patung-patung kecil di dasar laut yang jadi rumah ikan-ikan kecil. Kalau bawa kamera underwater, ini surganya konten Instagram!
Menyeberang ke Pahawang Kecil Lewat Pasir Timbul
Nah ini unik. Waktu air laut surut, bakal muncul jalan pasir yang menghubungkan dua pulau. Keren banget buat foto-foto dan jalan-jalan santai.
Berkunjung ke Pulau Kelagian
Kalau ikut paket tur, biasanya kamu juga akan diajak ke Pulau Kelagian. Pantainya berpasir putih halus banget. Enak buat main pasir atau sekadar berjemur.
Ngobrol dan Makan Malam Bareng Warga Lokal
Jangan sepelekan hal ini. Kadang, momen paling berkesan itu justru bukan di laut, tapi saat kamu duduk bareng warga dan makan bareng. Saya makan ikan bakar sambil ngobrol ngalor-ngidul sama pemilik homestay. Hangat banget suasananya.
🏡 Rekomendasi Penginapan dan Homestay Terbaik di Pulau Pahawang (Versi Saya)
Waktu itu saya nginep di homestay milik Pak Amin, namanya Homestay Pahawang Lestari. Lokasinya di Pahawang Besar. Tempatnya memang sederhana, tapi bersih dan nyaman. Yang bikin betah bukan cuma kamarnya, tapi keramahan keluarganya.
Mereka masak makanan laut segar sendiri untuk kami. Ikan bakar, sayur bening daun kelor, sambal terasi—maknyus banget. Bahkan saya dikasih sarapan sagu goreng khas Lampung, yang katanya resep turun-temurun. Rasanya? Unik dan bikin nagih.
Beberapa homestay lain yang juga direkomendasikan oleh traveler dan bisa kamu coba:
Homestay Abang Adek
Homestay Pak Udin
Homestay Mahkota Laut
Villa Pulau Pahawang (buat yang pengin fasilitas lebih modern dan private)
Rata-rata harganya berkisar antara Rp250.000–Rp500.000 per malam per kamar (include makan 3 kali sehari, lho!). Jangan lupa booking dulu sebelum datang, terutama pas weekend atau libur panjang.
✍️ Pelajaran yang Saya Petik Setelah Liburan ke Pulau Pahawang
Kalau ada satu hal yang bikin saya mikir ulang tentang hidup setelah ke Pulau Pahawang, itu adalah: kita sering lupa betapa indahnya negeri sendiri. Saya, yang sering browsing liburan ke luar negeri, ternyata selama ini ngelupain destinasi lokal yang luar biasa ini.
Saya juga belajar pentingnya menjaga alam. Di sana, saya lihat langsung ada spot snorkeling yang rusak karena kaki-kaki wisatawan yang nginjek karang. Sedih banget. Jadi sekarang, setiap kali liburan ke alam, saya lebih hati-hati dan ngajakin orang lain buat ikut jaga.
Dan yang paling penting: healing itu gak harus mahal atau jauh. Kadang, yang kita butuhin cuma waktu sejenak buat napas di tempat baru yang sunyi, yang bisa ngasih ruang buat pikiran dan hati.
📌 Tips Liburan ke Pulau Pahawang (Berdasarkan Pengalaman)
Datang di musim panas (April–Oktober), cuaca lebih bersahabat.
Bawa dry bag dan kamera underwater, karena kamu bakal sering main air.
Pakai sunscreen dan rash guard biar kulit gak gosong.
Pilih homestay lokal ketimbang hotel, lebih hemat dan berkesan.
Jangan nginjek karang atau kasih makan ikan, biar ekosistem tetap lestari.
Bawa uang tunai secukupnya, karena gak semua tempat nerima pembayaran digital.
Kalau kamu belum pernah ke Pulau Pahawang, serius deh, kamu harus masukin ini ke wishlist. Gak perlu jadi penyelam profesional buat menikmati lautnya. Gak perlu jadi orang kaya buat ngerasain surga. Kamu cuma butuh waktu, niat, dan sedikit keberanian buat keluar dari rutinitas.
Dan siapa tahu, kayak saya, kamu bakal jatuh cinta sejak pandangan pertama.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Bali Zoo Park: Liburan Seru dan Edukatif Bareng Keluarga di Tengah Alam Bali disini