Menu Sidebar Widget Area

This is an example widget to show how the Menu Sidebar Widget Area looks by default. You can add custom widgets from the widgets in the admin.

Biji Ketapang: Lezat dan Legendaris

Biji Ketapang Saya masih ingat betul waktu pertama kali nyobain Biji Ketapang. Itu sekitar bulan puasa beberapa tahun lalu, di rumah teman yang asli Betawi. Sore itu kami lagi ngabuburit bareng, dan dia ngeluarin toples kecil berisi cemilan yang katanya “Biji Ketapang”. Awalnya saya pikir itu beneran biji dari pohon ketapang, tapi ternyata ini cemilan kering berwarna keemasan yang ukurannya kecil-kecil dan aromanya wangi banget.

Begitu saya gigit satu, langsung deh ketagihan. Rasanya renyah, gurih, dan sedikit manis. Tapi yang paling bikin nagih itu teksturnya yang gak terlalu keras dan gak terlalu lembek. Pokoknya pas banget! Waktu itu saya langsung kepikiran, “Kenapa baru tahu cemilan ini sekarang?” Jadi setelah itu, saya mulai cari tahu tentang asal-usul biji ketapang dan cara buatnya.

Asal Usul dan Filosofi di Balik Biji Ketapang

Culinary ini Ternyata, biji ketapang bukan camilan sembarangan. Ini adalah makanan ringan khas Betawi yang biasanya muncul saat Lebaran. Bentuknya kecil-kecil seperti biji, dan dinamai “ketapang” karena katanya mirip biji dari pohon ketapang—walaupun sebenarnya gak ada hubungannya sama pohon itu.

Yang bikin saya terharu, ada filosofi dalam camilan ini. Ukurannya kecil, tapi dibuat dengan telaten dan sabar. Dalam budaya Betawi, hal kecil yang dikerjakan dengan niat baik bisa jadi berkah besar. Jadi bikin biji ketapang itu bukan cuma soal masak, tapi juga latihan kesabaran dan niat baik.

Biji Ketapang: Lezat dan Legendaris

Resep Biji Ketapang Favorit Keluarga

Setelah berhasil dapat resep dari teman saya, saya langsung coba buat sendiri di rumah. Tapi ya, percobaan pertama gak langsung berhasil. Ada aja dramanya.

Bahan-bahan:

  • 250 gram tepung terigu

  • 1 butir telur

  • 3 sdm gula pasir

  • 1/2 sdt garam

  • 3 sdm margarin (lelehkan)

  • 100 ml santan kental

  • 1 sdt vanili bubuk (opsional)

  • Minyak goreng secukupnya

Langkah-langkah:

  1. Campur semua bahan kering: tepung, gula, garam, dan vanili.

  2. Masukkan telur, margarin leleh, dan santan. Aduk sampai kalis. Kalau adonan masih lembek, tambahkan sedikit tepung.

  3. Diamkan adonan sekitar 15 menit.

  4. Ambil sedikit adonan, bentuk memanjang seperti pensil, lalu potong-potong sekitar 1 cm.

  5. Panaskan minyak di wajan. Goreng dengan api kecil sampai warnanya kuning keemasan.

  6. Angkat dan tiriskan.

Kunci suksesnya itu ternyata di api kecil dan jangan buru-buru goreng semuanya. Kalau apinya gede, luar gosong, dalam masih mentah.

Kesalahan yang Sering Saya Lakukan Saat Pertama Kali Bikin

Waktu pertama kali nyoba resep ini, saya langsung ngerasa pede banget. Tapi ternyata, saya bikin dua kesalahan besar:

  1. Saya pakai santan instan yang terlalu encer. Alhasil, adonannya jadi lembek dan susah dibentuk.

  2. Saya goreng dengan api sedang karena gak sabar. Akibatnya, banyak biji ketapang gosong dan gak mateng sempurna.

Dari situ saya belajar, sabar itu penting banget dalam proses masak. Lebih baik nunggu agak lama daripada hasilnya jadi gagal total. Dan setelah dua kali gagal, akhirnya percobaan ketiga jadi juga—dan rasanya enak banget!

Biji Ketapang: Lezat dan Legendaris

Tips Supaya Biji Ketapang Tahan Lama dan Tetap Renyah

Kalau kamu niat bikin banyak buat stok atau oleh-oleh, penting banget jaga kerenyahannya. Berikut beberapa tips dari pengalaman saya:

  • Simpan di toples kaca kedap udara. Jangan pakai toples plastik murahan ya.

  • Jangan langsung masukin ke toples setelah digoreng. Pastikan benar-benar dingin dulu.

  • Tambahkan sedikit baking powder kalau mau teksturnya lebih ringan.

  • Bisa juga tambahkan sedikit kelapa parut sangrai buat variasi rasa tradisional.

Beberapa orang juga pakai keju parut, tapi buat saya itu ngilangin rasa khasnya. Tapi ya, balik lagi ke selera masing-masing.

Tempat Favorit Buat Beli Biji Ketapang di Jakarta

Kalau kamu pengin cobain biji ketapang otentik Betawi tapi gak sempat bikin sendiri, tenang aja. Ada beberapa tempat di Jakarta yang jual bijiketapang enak:

  1. Kampung Betawi Setu Babakan
    📍 Jl. Mohammad Kahfi II, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12640
    Di sini kamu bisa dapet bijiketapang buatan warga lokal Betawi yang rasanya otentik banget. Biasanya dijual dalam kemasan 250 gram sampai 1 kg.

  2. Pasar Minggu Tradisional
    📍 Jl. Pasar Minggu Raya No.10, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
    Banyak ibu-ibu yang jualan kue kering khas Lebaran, termasuk bijiketapang. Harganya relatif murah dan bisa nego!

  3. Toko Oleh-oleh Betawi Hj. Faizah
    📍 Jl. Condet Raya No.5, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur
    Kalau ke Condet, mampir ke toko ini. Mereka jual berbagai makanan khas Betawi termasuk bijiketapang yang renyah dan tahan lama.

Kenapa Saya Selalu Masukin Biji Ketapang di Momen Lebaran

Satu hal yang gak pernah saya lewatkan saat Lebaran adalah bikin atau beli bijiketapang. Ada sensasi nostalgia dan kehangatan waktu makan camilan ini bareng keluarga. Rasanya tuh kayak kembali ke masa kecil, ngumpul bareng di ruang tamu sambil nonton acara TV spesial Lebaran.

Selain itu, bijiketapang juga disukai semua umur. Anak-anak suka karena kriuknya, orang tua suka karena gak terlalu manis. Jadi camilan ini aman buat semua usia.

Biji Ketapang: Lezat dan Legendaris

Eksperimen Biji Ketapang Rasa Coklat dan Keju

Sebagai orang yang gampang bosenan, saya pernah iseng nyoba modifikasi resep bijiketapang. Salah satunya saya campur bubuk coklat dan satunya lagi pakai keju parut.

Biji Ketapang Coklat:

Saya tambahkan 1 sdm bubuk coklat ke dalam adonan. Hasilnya? Warnanya coklat gelap dan rasa agak pahit manis. Cocok buat teman ngopi.

Biji Ketapang Keju:

Saya parut keju cheddar dan campurkan ke adonan. Rasanya gurih dan aromanya lebih tajam. Tapi ya gitu, gak semua orang suka karena rasanya jadi kurang “tradisional”.

Jadi pelajarannya, jangan takut buat eksperimen, tapi tetap tahu batas. Kalau pengin versi otentik, ya sebaiknya tetap pakai resep klasik.

Biji Ketapang Itu Lebih dari Sekadar Camilan

Buat saya, bijiketapang itu bukan cuma soal makanan ringan. Ini tentang kenangan, kebersamaan, dan budaya yang harus dijaga. Meski bentuknya kecil, camilan ini punya cerita besar di baliknya.

Dari belajar resep, gagal di dapur, sampai akhirnya bisa bikin versi sendiri—semuanya jadi pengalaman yang gak ternilai. Bahkan sekarang, setiap saya bawa biji ketapang ke kantor atau kumpul bareng teman, mereka selalu minta lagi. Padahal awalnya mereka juga gak tahu itu makanan apa.

Jadi kalau kamu belum pernah coba bikin atau makan bijiketapang, saya saranin banget buat nyobain. Minimal sekali seumur hidup deh
Baca Juga Artikel Berikut: Beef Wellington: Hidangan Mewah ala Inggris yang Lagi Naik Daun